A. UCAPAN
Ucapan pada bahasa indonesia sering dijadikan suatu ciri sering di jadikan pembeda antara penutur dari mana sang penutur tersebut berasal
Ucapan pada bahasa indonesia sering dijadikan suatu ciri sering di jadikan pembeda antara penutur dari mana sang penutur tersebut berasal
B. EJAAN
Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan memiliki makna.sejarah ejaan indonesia dibagi menjadi 3
Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan memiliki makna.sejarah ejaan indonesia dibagi menjadi 3
-
Bahasa melayu digunakan huruf jawi atau arab
melayu
-
Setelah itu ada ejaan Van Ophyusen
yang dimuat pada kitab logat melajoe
-
Yang terakhir ada ejaan Soewandi
atau ejaan republik yang berlaku mulai 19 maret 1947
1. Penulisan
Huruf Kapital
i.
Digunakan pada awal tulisan,
kalimat maupun paragraph baru.
Contoh :
Namaku Listia tp teman2 ku biasa memanggilku tia ,,ada juga yang memenggilku ade,karena aku kecil. Sekarang aku sedang melanjutkan studi di Universitas Gunadarma.. Aku senang sekali Kuliah disana., Sekarang Aku sudah menjadi perempuan yang sudah beranjak dewasa,yang sudah menginjak umur belasan tahun.
Namaku Listia tp teman2 ku biasa memanggilku tia ,,ada juga yang memenggilku ade,karena aku kecil. Sekarang aku sedang melanjutkan studi di Universitas Gunadarma.. Aku senang sekali Kuliah disana., Sekarang Aku sudah menjadi perempuan yang sudah beranjak dewasa,yang sudah menginjak umur belasan tahun.
Bapak budi adalah seorang pegawai negri yang tidak
korupsi
ii.
Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama yang berhubungan dengan nama Tuhan maupun kitab suci.
Contoh:
-
Kasih- Mu tiada duanya di dunia
ini
-
Setiap pagi Alvin selalu membaca
Alkitab sebelum pergi beraktifitas
iii.
Untuk nama
diri, gelar kehormatan, keturunan, keagamaan
Contoh :
-
Aldhi Septo
-
Haji Komar Sadikin
iv.
Nama Jabatan yang dikaitkan dengan
instansi atau nama daerah
Contoh :
-
Direktur PT.Pertamina
-
Gubernur DKI Jakarta
v.
Nama lembaga
Contoh :
-
Persekutuan Gereja-gereja di
Indonesia
-
Departemen Pertanian Republik
Indonesia
vi.
Kata Anda sebagai kata ganti
sapaan
Contoh :
-
Bagaimana kalau nanti siang Anda
datang ke kantor saya?
-
Seharusnya Anda memperhatikan guru
yang sedang mengajar.
2. Huruf Tebal dan Huruf Miring
·
Lembaga, judul buku atau karangan
kata-katanya diawali dengan huruf capital yang ditulis dengan huruf tebal.
Apabila judul buku ditulis dengan tangan harus diberi garis bawah.
Contoh:
-
Belajar
Bahasa Pemrograman dengan Mudah
-
Cara Cepat Belajar Bahasa Indonesia
·
Judul naskah yang belum
diterbitkan seperti naskah skripsi, tesis cukup ditulis dalam tanda petik
(“___”)
Contoh
:
-
“Manusaia dan
Alam”
-
Contoh: “Manusaia dan Alam”.
-
Jika dicetak ditulis dengan huruf
miring
·
Menegaskan atau mengkhususkan kata
Contoh :
-
Kemarin Budi mendengarkan cerita Shinta dengan serius.
-
Dia bukan mencuri tetapi dicuri.
·
Untuk nama ilmiah maupun ungkapan
asing
Contoh
:
-
Nama latin padi adalah Oryza sativa L
-
Pada jaman dahulu
kerajaan-kerajaan di Indonesia mudah dihancurkan oleh politik devide et imperaI karena kurangnya
persatuan pada jaman itu.
3. Penulisan Partikel dan Awalan
Kata atau
awalan yang harus ditulis serangkai yaitu:
- adi- misalnya
pada adidaya, adikuasa, adimarga, adibusana
- awa- pada awabau,
awaair, awawarna, awasuara. Awalan awa- ini digunakan untuk
mengindonesiakan
- de- pada
kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris dan belanda seperti deodorant,
dehidrasi, devoiceyang artinya ‘penghilangan’ atau ‘alat’ untuk menghilangkan’
-
mala-
seperti padamalabentuk, malapraktik, malagizi.
- Kata antara ditulis
terpisah, tetapi antar- ditulis serangkai.
Contoh: antarkota, antarpulau, antarnegara, antarbangsa.
-
Kata maha apabila dirangkai dengan
kata dasar ditulis serangkai.
Contoh: mahasiswa, mahaguru,
Mahakuasa, Mahaadil.
-
Tetapi
apabila dirangkai dengan kata bentukan tidak dirangkaikan.
Contoh: Maha
Pemurah, Maha Mengetahui, Maha Pengampun. Yang dikecualikan dari ketentuan di
atas ialah kata Maha Esa
-
pra-, pasca-, pramu-, purna-, tuna-.
Contoh: prasejarah,
pascasarjana, pascapanen, pramuwisata, pramuria, purnawaktu, purnawirawan,
swadaya, swalayan, swasembada, tunakarya, tunasusila, tunarungu.
-
Kata-kata seperti anti-, non-,
sub-, poli-. ultra-, supra-, Juga ditulis serangkai dengan kata mengikuti.
Contoh: antikomunis, nongelar,
subunit, politeknik, ultramodern, supranatural.
-
gabungan dua kata yang diapit oleh
awalan dan akhiran juga ditulis serangkai. Contoh: pertanggungjawaban,
ketidakhadiran, dan menandatangani.
-
Kata-kata
yang harus ditulis serangkai ialah: padahal, daripada, barangkali,
sekaligus, apabila, bilamana, jikalau, andaikata, manakala.
Penulisan Bilangan
·
Bilangan menunjukkan tahun, jam
tanggal, nomor, nominal, dan sebagainya ditulis dengan angka maupun huruf.
-
Bilangan yang menunjukkan jumlah
ditulis dengan huruf seperti “ tiga juta rupiah “
-
Bilangan yang dapat dinyatakan
dengan huruf, angka, atau huruf dan angka.
Contoh : abad kedua puluh satu, abad
ke-22, atau abad XXII.
Tanda Baca
·
Titik (.)
Selain untuk
menandai berakhirnya suatu kalimat, titik juga dipakai untuk nomor bab, alamat
surat singkatan, ukuran, timbanga, serta daftar pustaka.
Contoh:
-
Dr. Sity Kodijah, SE. MM
-
Alisyahbana, Sutan Takdir. 1949.
Tata Bahasa Baru Indonesia.Jakarta:Pustaka Rakyat.
·
Tanda Koma (,)
Koma
digunakan sebagai jeda dalam suatu kalimat, membatasi komponen, membatasi nama
dan gelar yang terletak dibelakang nama, jumlah rupiah, dll.
Contoh :
-
Basuki Doyok, S.T., MM.
-
Rp.1.950,50
·
Titik Koma (;)
Tanda titik koma
digunakan untuk Sebagai pembatas kalimat dari surat keputusan. Juga untuk
memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara,
contoh : Semua anak diperlakukan sama; tidak
ada anak yang dianakemaskan.
Sebagai
pembatas komponen
contoh:
Di toko swalayan itu Amin membeli kemeja, sepatu, sapu tangan,dan kaos kaki;
Ali membeli ikat pinggang, topi, dasi dan kacamata; sedang Amat membeli buku
tulis, pulpen, penggaris, dan minyak rambut.
·
Titik Dua (:)
Tanda
titik dua dipakai akhir suatu pernyataan yang lengkap dan diikuti oleh
rangkaian atau perincian. Contoh :
Fakultas
Industri Universitas Gunadarma mempunyai banyak Jurusan salah satunya adalah :
Jurusan Teknik Informatika
Contoh: Ekonomi dan Koperasi: Suatu Pengantar
Singkat (Ramlan, 1982 :12)
·
Tanda Petik
(“)
Tanda petik
juga digunakan untuk menandai kata-kata yang tidak digunakan daam arti yang
sebenarnya
Contoh :
-
Itu dia “Pahlawan” kita datang
-
Bagaimana kalau “Musuh” kita si doni
datang?
·
Tanda Hubung
(-)
Tanda hubung
digunakan apabila huruf-huruf dirangkai dengan bilangan, huruf kicil, atau huruf
kecil yang dirangkai dengan huruf kapital.
Tanda hubung
juga digunakan untuk membatasi tanggal, bulan, dan tahun apabila semuanya
ditulis dengan angka
Contoh :
-
Tuhan selalu melindungi umat-Nya
-
Jakarta, 28-02-2005
Tanda-tanda
yang lain
-
Tanda pisah (-)
Digunakan
dalam arti “sampai dengan”
Contoh
: 2005 – 2010
Pukul 19.30 – 20.30
-
Tanda Elips (...)
Digunakan
untuk menandai aturan yangterputus-putus dan digunakan dalam suatu kutipan
bahwa ada kata-kata yang tidak dikutip pada kutipan tersebut
Contoh:
hmm... bagaimana kalau kita nonton bioskop?
“Pak Budi ditembak mati di ... karna ia
bersalah”
-
Tanda Tanya (?)
Digunakan
untuk menandai kalau kalimat itu kalimat tanya dan digunakan untuk
keragu-raguan.
Contoh :
siapa nama bapak mu?
Ia meninggal di madiun 13 tahun lalu(?)
-
Tanda Seru (!)
Digunakan
untuk menegaskan kalimat atau perintah.
Contoh :
bawakan dia ke ruangan ini !
Pecat semua pejabat-pejabat yang korupsi !
-
Tanda Apostrof (‘)
Menunjukan
adanya bagian-bagian yang dilesapkan
Contoh :
Istana yang megah’kan ku dirikan.
Barang-barang itu’kan kubawa pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar